watchgmctv.com – Investasi dalam bidang properti, sementara menawarkan prospek pengembalian yang menarik, juga membawa risiko yang substansial, seperti tercermin dalam pengalaman beberapa pelawak senior Indonesia. Kisah mendiang Sumargono (Gogon), yang mengalami kerugian finansial besar akibat terjerat utang rentenir, menyoroti risiko yang terkait dengan investasi properti.
Gogon, dalam usahanya untuk mengembangkan sebuah hotel ekonomis, membeli sebuah properti besar dengan 24 kamar. Namun, sebagaimana diungkapkan oleh Nova, putra Gogon, dalam wawancara dengan Inserthilite, dana yang seharusnya disimpan untuk masa depan malah terpakai untuk renovasi yang tidak kunjung selesai. Akibatnya, properti tersebut terpaksa dijual dengan harga di bawah pasar untuk mengatasi masalah keuangan keluarga.
Di sisi lain, Bolot, seorang pelawak senior lain, menunjukkan sebuah kisah sukses dalam investasi properti. Di usia 82 tahun, Bolot telah mengakumulasi 142 unit kontrakan yang memberikan pendapatan pasif yang stabil. Seperti dilaporkan dalam program Okay Bos pada Juli 2020, Bolot menjalani hari-harinya dengan tenang, memeriksa kontrakan sambil menikmati kopi. Bolot menyatakan bahwa ia hidup bebas dari hutang dan stres, menyuguhkan sebuah contoh positif dari pengelolaan properti yang efektif.
Sementara itu, Mat Solar, yang dikenal luas melalui peran-perannya dalam sinetron seperti Bajaj Bajuri dan Tukang Bubur Naik Haji, telah memilih untuk pensiun dari dunia hiburan pada tahun 2013 guna fokus pada bisnis pemancingan ikan. Meski proyek tersebut terhenti akibat penggusuran untuk pembangunan jalan tol, Solar masih memiliki sumber pendapatan lain melalui bisnis kontrakannya. Setelah mengalami tiga kali serangan stroke, Solar saat ini benar-benar mengundurkan diri dari kegiatan bisnis dan profesional, namun tetap menerima penghasilan dari investasi propertinya.
Kasus-kasus ini menggambarkan bahwa meskipun berinvestasi dalam properti dapat mengandung risiko, dengan pengelolaan yang cermat, potensi untuk mencapai keberhasilan finansial tetap terbuka lebar. Para pelawak ini telah menggunakan properti tidak hanya sebagai sarana investasi, tetapi juga sebagai asuransi keuangan yang dapat diandalkan untuk masa pensiun mereka.