watchgmctv.com

watchgmctv.com – Sejak dekade 1970-an, pandangan yang dominan di kalangan ilmuwan adalah bahwa kecerdasan Tyrannosaurus rex (T-rex) setara dengan buaya modern dan reptil lainnya. Namun, sebuah studi kontroversial pada tahun 2023 oleh ahli saraf dari Brasil menyarankan bahwa T-rex mungkin memiliki kecerdasan kognitif sebanding dengan primata.

Penemuan Terbaru di The Anatomical Record

Penelitian terkini yang dipublikasikan dalam jurnal The Anatomical Record oleh tim peneliti internasional, mengajukan kembali argumen bahwa T-rex mungkin memiliki tingkat kecerdasan yang mirip dengan buaya. Para peneliti ini mengandalkan analisis endocast, cetakan otak fosil, untuk mengestimasi ukuran relatif otak dan komposisi jaringan otak yang pernah ada pada T-rex, membandingkannya dengan data dari spesies dinosaurus lain yang telah punah.

Metodologi dan Temuan

Metodologi yang digunakan melibatkan studi rongga tengkorak dari buaya dan aligator saat ini, yang menunjukkan bahwa hanya 30% dari rongga tersebut diisi oleh otak—sebuah kontras mencolok dengan burung dan mamalia, di mana otak mengisi hampir seluruh rongga tengkorak. Tim penelitian menyatakan bahwa penelitian tahun 2023 memiliki kelemahan, termasuk kemungkinan overestimasi ukuran dan bentuk otak T-rex, serta inkonsistensi data terkait struktur lain dalam rongga otak yang bukan merupakan bagian dari otak, seperti bulbus olfaktorius.

Ukuran Otak dan Kecerdasan Kognitif

Lebih lanjut, studi ini menekankan bahwa ukuran otak dan jumlah neuron tidak selalu mencerminkan kecerdasan kognitif. Contoh yang diberikan adalah merpati, yang meskipun memiliki otak yang lebih kecil dan kepadatan neuron yang tinggi, mampu melakukan tugas perhitungan seperti primata dengan otak yang lebih besar.

Implikasi Penelitian

Menurut Caspar, salah satu peneliti, memahami biologi otak T-rex tidak hanya relevan untuk membuka wawasan tentang reptil prasejarah tetapi juga bermanfaat dalam studi tentang reptil modern. Studi ini berpotensi membantu ilmuwan dalam membandingkan dan memahami evolusi fungsi kognitif lintas spesies.

Penelitian ini mendorong dialog ilmiah lebih lanjut tentang metode penilaian kecerdasan spesies yang telah punah dan menyoroti pentingnya pendekatan hati-hati dalam menginterpretasikan data paleontologis.