watchgmctv.com – Teleskop antariksa Euclid, yang dioperasikan oleh Badan Antariksa Eropa (ESA), telah membuat terobosan dengan mendeteksi sejumlah besar planet liar mengambang bebas di galaksi Bima Sakti. Penemuan ini menandai jumlah terbanyak planet liar yang pernah teridentifikasi sebelumnya, menurut laporan dari para astronom.
Fokus Penelitian dan Temuan Awal
Dalam pencarian mereka, para astronom mengakui bahwa masih banyak aspek yang perlu ditelusuri lebih lanjut mengenai jumlah dan proses yang menyebabkan planet-planet tersebut terlepas dari sistem tata surya asal mereka. “Ini baru tahap awal, masih banyak yang harus dilakukan,” ucap Christopher Conselice, profesor astronomi ekstragalaksi di University of Manchester, seperti yang dilaporkan oleh The Guardian pada Senin (27/5).
Kapabilitas Teleskop Euclid
Planet-planet liar yang berhasil diidentifikasi oleh Euclid diperkirakan berumur sekitar 3 juta tahun dengan massa yang empat kali lebih besar dari Jupiter. “Temuan awal ini menunjukkan kemampuan Euclid dalam mendeteksi planet-planet liar yang mengambang di kawasan pembentukan bintang dengan massa sekitar empat kali lebih besar dari Jupiter,” menurut pernyataan ESA.
Penelitian ini juga melibatkan pemetaan wilayah terluar dari gugus bintang dengan tingkat detail yang belum pernah terjadi sebelumnya, serta memetakan variasi populasi bintang untuk mempelajari tentang evolusi galaksi dari waktu ke waktu.
Implikasi dari Temuan
Menurut para peneliti, planet-planet tersebut mungkin dapat mengambang bebas karena berada sangat jauh dari bintang terdekat. “Kita akan banyak menemukan planet dan belajar lebih banyak tentang bagaimana planet terbentuk,” tambah Conselice.
Observasi Lanjutan dan Hasil Tambahan
Selain planet-planet liar, selama sesi pengamatan 24 jam, Euclid juga berhasil menghasilkan gambar objek dari jarak 11 juta tahun cahaya dalam cahaya tampak dan 5 juta dalam mode inframerah. Dari misi ini, para astronom tidak hanya mengungkap planet-planet liar tetapi juga mengidentifikasi gugus bintang baru, galaksi kerdil, dan galaksi terang dari era miliaran tahun yang lalu.
Dari gambar yang dirilis oleh ESA pada hari Kamis (23/5), terlihat Messier 78, sebuah wilayah pembentukan bintang yang ditutupi debu antarbintang dengan filamen gas dan debu yang kompleks. Gambar lainnya menampilkan Abell 2390, sebuah konglomerasi lebih dari 50.000 galaksi mirip Bima Sakti, serta NGC 6744, salah satu galaksi spiral terbesar di alam semesta.
Para ilmuwan berencana untuk menggunakan gambar-gambar dari Euclid untuk membuat peta 3D yang lebih mendalam tentang alam semesta di observatorium ESA. Penelitian ini tidak hanya membuka pintu baru dalam pemahaman kita tentang formasi dan dinamika planet, tetapi juga menawarkan wawasan berharga tentang struktur dan evolusi galaksi.